Jumat, 14 Februari 2020

Sepenggal Dari Kisah Ku

Tidak tau harus memulai dari mana tulisan ini,aku hanya berfikir jika ini berhak kalian baca dan mudah mudahan bisa menjadi motivasi kalian yang juga mengalami hal serupa dengan aku.
Pilih kasih selalu ada dalam sekelompok organisasi,keluarga bahkan teman atau sahabat.Dan kali ini tentang keluarga ku.Tidak terbendung air mata untuk menulis ini tapi aku kuat😀

Ketidakadilan dari kecil yang sudah aku rasakan membuat ku terbiasa hingga aku sebesar ini,sampai dengan keputusan yang sangat besar pun aku mengalah.Melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi adalah impian ku sedari aku masih duduk di bangku sekolah dasar.Untuk menjadi koki adalah cita-cita ku sejak kecil dan aku harap aku bisa melanjutkan kuliah dan memilih jurusan Tata boga,tapi tidak sesuai keinginan,aku berhenti hanya dengan identitas sebagai tamatan SMA.Sedih,tentu saja itu aku rasakan,aku mengalah demi kakak ku.Dia anak pertama ayah dan ibu ku,wanita cantik,pintar,di senangi semua anggota keluarga ku dan karna ketidak bergunaan ku di keluarga kami,aku sempat mendapatkan kata yang sampai hari ini aku masih mengingatnya.Kata menyesal memiliki anak seperti aku,aku belum mengerti saat itu apa maksud perkataan ibu ku.Aku hanya terdiam,masih bingung.Kakak ku yang tertawa kecil melihat ku merasa bodoh.Aku cukup sabar menghadapi nya,sampai aku memilih untuk bekerja saja dan menghasilkan uang agar aku bisa melanjutkan sekolah ku.Hari dimana aku akan pergi merantau ke kota,disitu juga ayah dan ibu ku tidak ada dan lebih memilih untuk pergi bekerja tanpa mengantar atau melihat ku pergi walau hanya sebentar saja.Hanya kata hati-hati di jalan yang aku dapatkan.Ya mungkin ada pekerjaan yang membuat mereka terpaksa meninggalkan ku sendiri tanpa melihat ku pergi.Di jalan tanpa sadar aku meneteskan air mata dan kembali menghapusnya.Setelah perjalanan yang panjang aku sampai di tempat tujuan ku,aku tidak ada persiapan dari kampung.Aku tinggal di rumah teman ku yang juga sama denagn aku,mencari kerja.Kami berusaha dengan sangat keras untuk mencari kerja dan berharap segera mendapatkan pekerjaan.Dan pekerjaan itu pun dapat tapi tidak berlangsung lama.Dunia memang keras,aku keluar dari pekerjaan ku dan mencari yang lebih cocok.Dan setelah lama mencari pekerjaan,akhirnya aku dapat dan mulai training di kampung ku.Aku ke kampung tidak kasih kabar ke orang tua ku,satu minggu di kampung dan kembali lagi ke kota dan setelah sampai di kota aku baru sadar kalo pekerjaan yang selama ini aku jalani hanya peniuan.Air mata ku kembali jatuh tanpa aku meminta,tangisku mulai menjadi isak dan membuat teman ku heran.Aku hanya jawab baik-baik saja saat teman ku menanyai ku kenapa.Malam itu begitu panjang,hingga ada perintah agar kami ke aceh untuk berjualan,ohh iya disitu aku kerja sebagai sales,namun sales yang mungkin kalian sudah tau yang bagaimana maksud ku.Aku masih tetap saja tidak memberitahu orang tua ku tentang pekerjaan ku dan aku sekrang lagi dimana.sebulan berlalu dan kami sudah kembali lagi ke kota.Tidak tahan dngan semua ini,aku menceritakan kepada ibu ku kalo aku bekerja tidak di kasih upah dan lagi lagi hanya menangis yang dapat aku lakukan.Selang beberapa minggu,aku kembali ke kampung dengan rasa malu karna tidak berhasil dan hanya membuat orang tua ku kecewa.Aku merasa bodoh,tidak berguna dan aku tidak punya tujuan hidup.Sebulan di kampung aku kembali ke kota dan tidak mencari kerja tapi aku di titipkan di rumah keluarga ku yang mungkin kalian tahu bagaimana rasanya tinggal di rumah keluarga.Aku bekerja menjaga konternya dan sekaligus bekerja di rumah nya juga,pekerjaan itu rutin aku lakukan tiap hari.Tidur jam 1 pagi bangun jam 5 pagi,mulai memasak,membersihkan rumah dan mencuci pakaian.Siangnya kerja menjaga konter nya begitu sampai jam 12 malam.Melelahkan tapi aku sudah janji kepada diri ku sendiri,aku tidak akan membuat orang tua ku kecewa untuk ke dua kalinya lagi.Tapi di usia yang masih ingin belajar banyak itu,aku tidak tahan untuk selalu di kekang dan melakukan rutinitas seperti itu setiap hari.Aku mulai mencari lowongan pekerjaan dan aku selalu rajin menanykan teman ku apakah ada info tentang lowongan pekerjaan.Lumayan lama beerja di tempat keluarga ku,dan aku memutuskan kembali mencari pekerjaan lain dan pekerjaan ku memang sudah ada sebelumnya.Senang,aku seperti bebas dari sel yang sangat menyeramkan.Dan setelah di panggil kerja aku memulai aktifitas ku dengan hal yang sama juga,pergi pagi pulang malam.Tidak terlalu buruk dari aku bekerja di rumah keluarga ku.Dan disitu aku berusaha membujuk orang tua ku agar aku melanjutkan sekolah ku,tidak berhasil!
Aku diam tidak berani mengatakan apapun,alasan yang selalu ku dapat bahwa masih ada saudara ku yang harus di tanggung mereka,memang betul.Kami 4 orang bersaudara dan kakak ku kuliah dan adik-adik ku masih sekolah.Aku mengalah agar mereka bisa melanjutkan pendidikan mereka,tidak masalah pikir ku sambil mengelus dada ku."Masih ada waktu!jangan patah semangat,kamu bisa"kata-kata penguat yang selalu aku ucapkan dalam hati untuk tetap terlihat tegar.
Dan sampai suatu malam aku meminta agar aku melanjutkan pendidikan ku,dan alasan yang sebenarnya aku tau malam ini.Terkejut,heran dan ngak nyangka ucapan itu keluar dari seorang wanita yang sangat aku sayangi,ibu ku sendiri tega mengucapkan itu?cukup sampai disini aku meminta untuk melanjutkan sekolah ku,aku tidak mau mendengar bahwa kenyataan nya aku"bodoh,tidak pantas untuk merasakan bagaimana kuliah,hanya menghabiskan uang,dan setelah wisuda aku tidak tau harus kemana karna aku tidka punya bakat apapun."
Berjuang kembali,dan tunjukkan kamu tidak bodoh,kamu bisa dengan cara mu.Karna cara orang untuk sukses itu berbeda-beda,kamu dengan cara mu dia dengan cara dia sendiri.Karna pada dasarnya semua nya tidak akian ada yang sama,sekali pun mereka kembar identik kemampuan mereka pasti berbeda.Karna Tuhan menciptakan manusia itu berbeda-beda dan kemampuan masing-masing.
Jangan patah semangat dan terus berjuang,kamu hebat,akmu berguna dan kamu punya kebahagian.


Sombong Boleh Asal Jangan Sampai Termakan Kata-Kata Sendiri!

Tidak ada manusia yang bisa terlepas dari kata yang satu ini "sombong"memang betul adanya,di jaman sekarang ini kadang orang hanya...